PARTAI PKS PILIHANKU

Selasa, 27 Mei 2014

All About Me


All About Me:

http://www.partaipksfansclub.blogspot.com

 
·      Data Pribadi

Nama                                      : Mohamad Abduh.,S.E.


Jenis Kelamin                        :Laki-laki

Agama                                    : Islam

Kewarganegaraan                 : WNI


TLP/SMS                               : 085775608868
Pekerjaan                               : Karyawan Swasta & Wiraswasta
Usia                                         : 29 Tahun
Pendidikan                              : S1 Ekonomi  Status Pernikahan                  : Lajang

·      Latarbelakang Pendidikan Formal

2000 – 2003 : SMU PASUNDAN 8 BANDUNG

2003 – 2008 : PROGRAM S1 EKONOMI MANAJEMEN UNPAS BANDUNG

BPS Akui Kemiskinan di Indonesia Semakin Dalam dan Parah

BPS Akui Kemiskinan di Indonesia Semakin Dalam dan Parah

Maikel Jefriando - detikfinance
http://images.detik.com/content/2014/01/02/4/153030_miskin.jpeg
Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat kemiskinan Indonesia setiap tahunnya. Selain itu, instansi ini juga mengukur indeks kedalaman kemiskinan (IKK) dan indeks keparahan kemiskinan di dalam negeri.

Kepala BPS Suryamin mengatakan indeks kedalaman kemiskinan naik dari 1,75% (Maret 2013) menjadi 1,89%. Kemudian indeks keparahan kemiskinan naik dari 0,43% (Maret)menjadi 0,48%.

Artinya menurut Suryamin tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia semakin parah. Sebab berada menjauhi garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar.

"Artinya dari indeks ini menyebutkan ada kecenderungan makin menjauh dari garis kemiskinan, ya semakin dalam dan parah," ungkapnya dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Kamis (2/1/2014).


Ia mengatakan persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar jumlah dan persentase. Karena ada dimensi lain, yaitu tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Tentunya akan membantu pemerintah dalam pengambilkan kebijakan.

"Karena selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan," jelasnya.

Apabila dibandingkan, indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di daerah perdesaan lebih tinggi daripada perkotaan. Tercatat secara kedalaman perkotaan sebesar 1,41% dan perdesaan jauh lebih tinggi, yaitu 2,37%.

"Sementara nilai indeks keparahan kemiskinan untuk perkotaan hanya 0,37% sementara di daerah perdesaan sebesar 0,60%.

Ia menuturkan, sumber data utama dari survei ini adalah data SUSENAS bulan September 2013. Jumlah sampel ±75.000 rumah tangga sampai ke tingkatan provinsi. Sebagai tambahan adalah Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar (SPKKD).(mkl/dru)


http://www.mohamadabduh2014.blogspot.com
 

ALL ABOUT PARTAI PKS, 2014

ALL ABOUT PARTAI PKS, 2014

ALL ABOUT PARTAI PKS, 2014



 


Foto: Silakan bergabung dengan Ir. Triwisaksana MSc dan follow twit @triwisaksana Ketua Panitia #MiladPKS #PKSKeren
Foto




Foto

Foto

Foto 

Foto: Saatnya PKS memimpin,,,, 

  Foto: sholat itu wajib !


http://www.mohamadabduh2014.blogspot.com

Fadli Zon minta Kejagung periksa Jokowi soal bus karatan, 2014

Fadli Zon minta Kejagung periksa Jokowi soal bus karatan

Reporter : Eko Prasetya | Sabtu, 24 Mei 2014 19:28
247
Share Detail


Fadli Zon minta Kejagung periksa Jokowi soal bus karatan
 
  • Udar Pristono: Saya kecewa dengan Jokowi karena tak mengayomi 

Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk memeriksa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dalam kasus bus Transjakarta karatan. Menurutnya, pemeriksaan itu guna mengetahui apakah calon presiden PDIP tersebut bersalah atau tidak.

"Lah ini diperiksa apa belum Jaksa Agung sudah menyatakan enggak terlibat," ujar Fadli di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5).

Fadli menambahkan, pernyataan Jaksa Agung juga dinilai terlalu dini. "Harusnya kan diperiksa berdasarkan fakta. Jadi kelihatan kalau terlibat enggak-enggak," katanya.

Sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief menegaskan pihaknya belum berencana akan memanggil Jokowi terkait kasus pengadaan bus Transjakarta yang menetapkan mantan Kadishub DKI Jakarta Udar Pristono.

"Jadi sampai dengan kemarin, itu pemeriksaan belum atau boleh dikatakan tidak menyangkut kepada Pak Jokowi, itu yang perlu ditegaskan," ujar Basrief di Kejagung Jalan Sultan Hasanuddin No 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/5).


 

Fahri Hamzah: Kasus Prabowo sudah selesai, Jokowi baru mau mulai

Fahri Hamzah: Kasus Prabowo sudah selesai, Jokowi baru mau mulai

Reporter : Sri Wiyanti | Kamis, 22 Mei 2014 12:08
141
Share Detail


Fahri Hamzah: Kasus Prabowo sudah selesai, Jokowi baru mau mulai

  • Misi Prabowo-Hatta, persempit jurang kaya-miskin 

Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah kembali berkomentar membandingkan capres Prabowo dan Jokowi. Dia melontarkan perbandingan Prabowo dan Jokowi melalui akun twitternya @fahrihamzah.

Dalam kicauannya, Fahri memaparkan bahwa kasus-kasus yang menimpa Prabowo sudah selesai, sementara kasus-kasus yang menimpa Jokowi baru akan terkuak.

"Kalau mau jujur... Kasus @Prabowo08 sudah selesai.. Kasus @Jokowi_do2 baru mau mulai... #BagaimanaDong," kata Fahri dalam akun twitternya @Fahrihamzah, Kamis (22/5).

Fahri menyoroti kasus bus TransJakarta yang berkarat, melibatkan Jokowi sebagai Gubernur DKI. "Dalam Kasus bus berkarat Transjakarta Jokowi tidak bisa lepas tangan.. Pengadaan dalam jumlah besar adalah gubernur," sambung Fahri.

Cara kedua capres tersebut dalam menyelesaikan persoalan, turut disoroti Fahri. "Kenapa kalau Prabowo semua masalah dijawab tuntas.. Kenapa Jokowi menolak menjelaskan?" tutur Fahri.

Meski demikian, kicaunya di dunia maya tersebut dinilai tidak diniatkan untuk menyerang Jokowi. "Saya tidak menyerang Jokowi.. Saya hanya mengingatkan kita.. Negara tidak boleh hidup dalam sandera... Kita terlalu mengenal Prabowo... Tapi belum terlalu mengenal Jokowi," tutup Fahri.

Fahri Hamzah sebut pendukung Jokowi di sosmed cuma akun palsu

Fahri Hamzah sebut pendukung Jokowi di sosmed cuma akun palsu

Reporter : Ramadhian Fadillah | Senin, 26 Mei 2014 12:09
330
Share Detail


Fahri Hamzah sebut pendukung Jokowi di sosmed cuma akun palsu
Fahri Hamzah. ©2014 Merdeka.com


Merdeka.com - Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah meminta kader-kadernya aktif mendukung pasangan Prabowo - Jokowi lewat sosial media. Fahri menilai cara ini lebih efektif daripada beriklan.

"Uang mereka banyak. Tapi jemari kita lebih kuat. Lawan mereka dengan apa yang kita mampu. Mereka punya iklan kita punya social media," twit Fahri, Senin (26/5).

Fahri juga menyindir para pendukung Jokowi di sosial media yang menggunakan akun-akun anonim. Fahri menilai dukungan itu tidak nyata karena palsu.

"Mereka takut dengan yang asli, karena mereka palsu," tuding Fahri.

Gerindra sindir JK soal negara bakal hancur dipimpin Jokowi



Gerindra sindir JK soal negara bakal hancur dipimpin Jokowi

Reporter : Randy Ferdi Firdaus | Senin, 26 Mei 2014 12:32
91
8
Share Detail


Gerindra sindir JK soal negara bakal hancur dipimpin Jokowi


Merdeka.com - Beredar petikan wawancara Jusuf Kalla ( JK ) di Youtube yang menyebut negara bica hancur jika dipimpin oleh Jokowi . Saat video itu dibuat, Jokowi baru digadang bakal nyapres dan JK belum ditunjuk sebagai pendamping Jokowi .

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaku belum dengar dan melihat video tersebut. Namun dia menilai, seorang calon pemimpin harus satu kata dan satu perbuatan.

"Kalau benar, saya kira kita harus mulai mentradisikan antara omongan dan tindakan politik. Karena yang diperlukan oleh rakyat sekarang ini antara omongan dan tindakan sama, konsistensi itu harus dibangun. Kalau memang ada situasi begitu saya kira harus dinilai sendiri bagaimana situasi dan kondisinya," ujar Muzani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/5).

Muzani menegaskan, pihaknya tidak akan memanfaatkan momen tersebut demi kepentingan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai lawan politik Jokowi dan JK . Menurut dia, dibutuhkan kompetisi yang sehat untuk membangun bangsa ke depan.

"Saya kira tidak, kita enggak akan menggunakan itu sebagai cara untuk menjatuhkan pertarungan ini dan menaikkan sisi kita. Kita harus tradisikan cara kompetensi yang sehat, fair, dan membangun ide, solusi yang baik, sehingga rakyat memilih capres yang baik, dengan ide, cita-cita besar, jangan memilih karena pesimisme," tegas dia.

Hanya saja, dia menekankan, seorang pemimpin haruslah konsisten dengan omongannya sendiri. Video itu, kata dia, akan membuka mata masyarakat tentang sosok calon pemimpin di pilpres.

"Konsistensi adalah sesuatu yang runut antara waktu yang ada antara tindakan dan omongan. Ini akan jadi sebuah record yang panjang dari masyarakat tentang pilihan seseorang calon, karena ini jadi penentu nasib bangsa 5 tahun ke depan," tutur dia.

Dia meyakini Prabowo adalah orang yang konsisten. Selain itu, lanjut dia, Prabowo juga orang yang berani mengambil resiko.

"Prabowo dalam pandangan kami sejak awal, kekuatannya adalah konsisten, teruji, beliau adalah reputasinya berani mengambil risiko, saya kira beliau sudah mengambil banyak pelajaran. Saya kira biarlah masyarakat yang menilai, tapi yang pasti kita harus mulai mentradisikan, sehingga konsistensi itu menjadi cermin cara dia dalam memimpin negara," pungkasnya.

Sebelumnya, Di awal video wawancara itu, JK mengungkapkan pentingnya faktor rekam jejak dan pengalaman, ketimbang umur seseorang untuk dijadikan sebagai calon presiden. Pernyataan mengejutkan ketika JK berkomentar soal Jokowi yang mulai digadang-gadang menjadi presiden karena popularitasnya yang tinggi.

"Siapa bilang Jokowi tidak punya pengalaman. Dia kan gubernur DKI, pengalamannya lewat wali kota Solo. Tapi jangan tiba-tiba karena dia terkenal di Jakarta, tiba-tiba dicalonkan presiden, bisa hancur negeri ini, bisa masalah negeri, tapi kalau sukses di DKI, ya silakan," kata JK dalam video yang tidak diketahui kapan diambil.

JK, yang mengenakan batik ungu dalam video, mengatakan dia juga yang meminta Jokowi untuk bertarung di Pilgub DKI 2012.

"Saya sendiri yang mengusulkan, supaya satu tingkat di atasnya. Karena saya anggap, baik di Solo, maka bisa naik di atasnya," kata JK .

Oleh karena itu, masih menurut JK dalam video itu, Jokowi lebih baik di DKI dulu. "Biarlah dia di DKI dulu. Itu kan masalah popularitas, belum membuktikan bahwa dia mampu mengurus Jakarta. Kalau dia mampu mengurus Jakarta dengan sangat baik, otomatis punya kemampuan mengurus negeri ini," ujar JK .

"Biarlah dulu dia fokus sebagai Gubernur DKI. Jangan tiba-tiba dicampur aduk, nanti negeri ini tidak punya nilai, nanti kacau negeri ini," kata JK .

Pantauan merdeka.com, video yang diposting Thoriq Rachmat itu di-posting Minggu (25/5) kemarin. Hingga siang ini, video tersebut sudah ditonton lebih dari 31 ribu kali.